Minggu, 02 Oktober 2011

Resume Analisa Perancangan Berbasis Obyek pt.4

Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi

tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.




1. Activity
  • Activity menggambarkan sebuah pekerjaan/tugas dalam workflow.
  • Pada UML, activity digambarkan dengan simbol belah ketupat=‘lozenge’ (horizontal top and bottom with convex sides).
2. Start State
  • Start state dengan tegas menunjukkan dimulainya suatu workflow pada sebuah activity diagram.
  • Hanya ada satu start state dalam sebuah workflow.
  • Pada UML, start state digambarkan dengan simbol lingkaran yang solid.
3. End State
  • End state menggambarkan akhir atau terminal dari pada sebuah activity diagram.
  • Bisa terdapat lebih dari satu end state pada sebuah activity diagram.
  • Pada UML, end state digambarkan dengan simbol sebuah bull’s eye.
4. State Transition
  • State transition menunjukkan kegiatan apa berikutnya setelah suatu kegiatan sebelumnya.
  • Pada UML, state transition digambarkan oleh sebuah solid line dengan panah.
5. Decision
  • Decision adalah suatu titik/point pada activity diagram yang mengindikasikan suatu kondisi dimana ada kemungkinan perbedaan transisi.
  • Pada UML, decision digambarkan dengan sebuah simbol diamond.
6. Swimlane
  • Object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.


Sabtu, 24 September 2011

Bina Sarana Informasi PSIS

Penerapan Sistem Informasi Strategis pada Bina Sarana Informasi


Pada dasarnya Sistem informasi pada BSI menggunakan sistem online di berbagai penerapan belajar mengajar maupun dalam hal pembayaran dan lain-lain. Namun seperti kita ketahui tidak semua perguruan tinggi menggunakan Sistem Informasi yang terpadu guna meningkatkan kinerja, memudahkan komunikasi, dan efisiensi dari perguruan tinggi tersebut.

Untuk penerapan sistem informasi yang terpadu hal pertama yang perlu diperhatikan adalah dari aspek teknologi yang dimiliki perguruan tinggi tersebut, karena bila teknologi yang dimiliki perguruan tinggi tersebut tidak mendukung untuk proses komunikasi dan penerapan sistem informasi maka hal tersebut akan menjadi sia-sia. Contoh kendala dalam penerapan sistem informasi terpadu semisal “sistem absensi online mahasiswa” dalam hal ini dibutuhkan database yang menyimpan seluruh data dari mahasiswa maupun dosen yang melakukan proses belajar mengajar, apabila dari sistem input database tersebut mengalami kesalahan kecil maka akan berdampak pada seluruh kegiatan belajar dalam perguruan tinggi tersebut.

Dalam BSI tersebut menerapkan strategi online campus dikarenakan kampusnya yang banyak sehingga memerlukan banyaknya sumber daya,dengan menggunakan Sistem informasi ini biaya yang dikeluarkan pun bisa ditekan. Sistem informasi BSI (Sisfo BSI) yang dikembangkan itu digunakan untuk mendukung kegiatan akademis dan proses belajar mengajar,dalam Sisfo BSI itu juga terdapat dua core sistem yaitu Sisfo Pengelolaan data Akademis(Sisfo PDA) dan Sisfo Sumber Daya Manusia(Sisfo SDM). Dengan adanya Sisfo PDA mahasiswa dimudahkan dengan dapat melihat atau mendownload bahan ajar yang akan dipelajari dan dapat pula melihat silabus. Data Ujian mahasiswa juga dapat terekam dalam sistem ini dan nilai hasil ujian juga dapat dilihat langsung. Dalam sistem yang SDM digunakan untuk jadwal kuliah,absensi,dan penilaian performa karyawan.

Untuk memastikan sistem yang ada berjalan dengan lancar,BSI juga punya server sendiri dan juga server co-location(untuk Web). Dalam BSI juga mengembangkan layanan informasi melalui telephone yang disebut  Binus Phone Services.
 
Kesimpulannya yaitu untuk mempermudah komunikasi dan efektifitas perguruan tinggi, Bina sarana informasi(BSI) merancang dan menggunakan Sistem informasi yang berbasis online. Dengan dipergunakan sistem ini BSI mengharapkan agar proses belajar mengajar dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan aplikasi yang ada dalam sistem ini seperti Sisfo PDA dan Sisfo SDM dapat juga membantu mahasiswa dan karyawan untuk melakukan kegiatan akademis.Sistem ini juga dapat memantau proses belajar mengajar yang telah terjadi.

 Opini saya :
Penerapan IT pada bidang apa saja memang dapat memberikan dampak yang luar biasa efektif, tapi dapat juga mendapatkan kondisi yang sebaliknya. Pada kasus kampus BSI, terapan TI memang mereka butuhkan untuk mengatasi masalah internal kampus mereka. Dengan sumber daya yang ada dari kampus sendiri maka TI yang mereka pakai tidak menjadi masalah yang cukup besar dalam lingkup perkuliahan.

Resume Analisa Perancangan Berbasis Obyek pt.3

Business Use Case Diagram

Definisi Proses Bisnis
Sekumpulan prosedur (rangkaian aktivitas/ kegiatan/ kejadian) yang saling berkaitan dan melibatkan sejumlah komponen (SDM, Biaya, Alat, Kebijakan, dsb) untuk mengelolah sumber daya organisasi.

Tujuan Proses Bisnis
Menciptakan nilai (Manfaat, Profit, Prestasi) = mencapai tujuan organisasi.

Business Modeling
  - Teknik pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan model suatu bisnis.
  - Digunakan untuk meninjau, meningkatkan dan membuat sebuah bisnis.


Model dalam Business Modelling

  - Business Use case Model
  - Business Object Model



Business Use Case Model

Model yang menggambarkan proses-proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan interaksi proses tersebut dengan pihak luar, seperti para customer dan partner

Bussiness Actor
Menggambarkan peran yang dimainkan pleh seseorang atau sesuatu yang dengannya bisnis berinteraksi.

Business Use-Case
Merupakan urutan tindakan yang dimainkan suatu bisnis yang menghasilkan sebuah nilai yang dapat dilihat dan ditujukan untuk suatu business actor tertentu.


Requirement
 
  • Kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi oleh software aplikasi yang akan dibuat.
  • Ada dua macam yaitu : functional requirement dan non-functional requirement 
  • Functional requirement menentukan tindakan yang harus dapat dimainkan sebuah software aplikasi
  • Non functional menggambarkan atribut dari software aplikasi dan lingkungannya.
Businnes Process view 
  • Business Functionality
    1. Menjelaskan ruang lingkup bisnis dimana nantinya akan diimplementasikan sistem (perangkat lunak) pendukungnya. 
    2. Menentukan fungsi bisnis apa saja yang terdapat disuatu organisasi / sub-organisasi.
    3. Fungsi bisnis : kegiatan yang memiliki nilai untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi / sub-organisasi.
    4. Model: Tabel Deskripsi dan Business Use Case Diagram.
  • Businnes Workflow
    1. Menjelaskan bagaimana fungsi bisnis dijalankan.
    2. Menentukan prosedur kerja dalam setiap fungsi bisnis.
    3. Prosedur kerja : urutan aktivitas berdasarkan waktu yang melibatkan sejumlah komponen (terutama peranan).
    4. Model : Tabel Deskripsi dan Business Activity Diagram.

Selasa, 20 September 2011

Tugas Konsep E-Business pt.2

Nim/ Nama : 09.41011.0012/ Akhmad yogie
Dosen         : Tan Amelia
Tugas          : 111 – eBiss Kelas P1 – M2


 Teknologi SSL untuk web e-commerce

Latar Belakang
Saat ini situs-situs besar bahkan situs PTC (Paid to Click) seperti JPHFbux sudah menambah proteksi keamanan dengan memanfaatkan teknologi Secure Socket Layer (SSL) kepada situs mereka. Selain untuk maksud keamanan di atas, tindakan ini dengan sendirinya akan meningkatkan kredibilitas web e-Commerce. Bahwa mereka peduli kepada konsumen dengan jalan memberikan rasa aman ketika bertransaksi. Untuk melihat apakah sebuah situs sudah mendapatkan pengamanan tingkat SSL, bisa dilihat di alamat URL-nya yang diawali https://dan ada logo gembok di bagian bawah kanan webnya.

FYI, SSL adalah protokol keamanan yang didesain untuk dijalankan pada TCP/IP dan dengan mudah dapat digantikan dengan API soket UNIX-style standar yang digunakan oleh hampir semua perangkat lunak jaringan. Keamanan dijamin dengan menggunakan kombinasi dari kiptografi kunci publik dan kriptografi kunci simetri bersamaan dengan sebuah infrastruktur sertifikat.

Bahasa sederhananya SSL memberikan dua lapisan pengamanan. Dengan tingkat pengamanan hingga enkripsi 256-bit. Uniknya lagi, begitu sebuah web telah memakai SSL, ia akan mendapatkan sertifikasi berupa kumpulan data identifikasi dalam format yang telah distandarisasi . Data tersebut digunakan dalam proses verifikasi identitas dari sebuah entitas (contohnya sebuah web server) pada internet. Sertifikat ini secara digital ditandatangani oleh sebuah Certificate Authority (CA).

Sebuah web, baik full maupun pada laman yang sensitif saja, yang telah kadaluarsa serifikat SSL-nya akan memunculkan pesan peringatan (security alert) begitu user mengaksesnya.

Sebuah sertifikat juga mengandung kunci publik dari pemiliknya. Kunci ini berpasangan dengan kunci privat yang hanya diketahui oleh pemiliknya. Pasangan kunci ini digunakan untuk verifikasi identitas dari pemilik sertifikat, dan juga untuk membuat informasi rahasia dapat dipertukarkan antara pemilik sertifikat dan entitas lainnya. SSL adalah protokol keamanan yang digunakan pada hampir semua transaksi aman pada internet. SSL mengubah suatu protokol transport seperti TCP menjadi sebuah saluran komunikasi aman yang cocok untuk transaksi yang sensitif.


BenefitAndai saja, web e-Commerce ”kaki lima” ini mau memanfaatkan teknologi SSL dalam memproteksi situsnya, maka ada beberapa benefit bagi mereka :
Jelas, web e-Commerce mereka akan terlindungi dari serangan cracker (eavesdroppers dan man in the middle attacks). Jalur komunikasi sensitif akan aman karena terenkripsi dua kali sejak keluar dari web server hingga sampai ke web client.
Walaupun umumnya gangguan untuk e-Commerce ”kaki lima” baru sebatas defacingsaja, namun penambahan level keamanan akan membuat cracker berpikir lima kali untuk mengusik web kita. Masih banyak web lemah lain yang bisa diobok-obok.
Penambahan proteksi SSL, akan meningkatkan kredibilitas web di mata pengunjung. Semacam garansi bahwa web kita aman untuk melakukan transaksi bisnis. Dan tidak menutup kemungkinan webnya akan menjadi lebih besar.

KesimpulanDengan sedikit penjelasan di atas, alangkah baiknya bila situs e-Commerce tingkat kaki lima ini ada yang menstandarisasinya. Sehingga isu keamanan tidak perlu menjadi hal yang menakutkan akibat keruwetan atau akibat memikirkan mahal biayanya.

Beberapa poin yang bisa diusulkan :

1. Dibentuk semacam standarisasi penggunaan teknologi SSL untuk web e-Commerce "kaki lima".
2. Standarisasi tersebut bisa berupa penunjukan operator yang mengurusi administrasinya, layanan konsultasi keamanan murah-meriah namun terjamin kualitasnya. Misalnya Paguyuban e-Commerce ”kaki lima”.
3. Dengan semakin banyak jumlah situs e-Commerce yang tergabung, maka biaya pengurusan administrasinya semakin bisa ditekan.

Minggu, 18 September 2011

Manajemen Akuntansi

ACTIVITY-BASED COSTING

Activity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan dari aktivitasnya. ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas untuk memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan.


Sistem ABC timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk secara akurat. Hal ini didorong oleh:
    -  Persaingan global yang tajam yang memaksa perusahaan untuk cost effective
    -  Advanced manufacturing technology yang menyebabkan proporsi biaya overhead pabrik dalam product cost menjadi lebih tinggi dari primary cost.
    -  Adanya strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategy


Kelemahan sistem akuntansi biaya tradisional:
    -  Akuntansi biaya tradisional dirancang hanya menyajikan informasi biaya pada tahap produksi.
    -  Alokasi biaya overhead pabrik hanya didasarkan pada jam tenaga kerja langsung atau hanya dengan volume produksi.
    -  Ada diversitas produk, dimana masing-masing produk mengkonsumsi biaya overhead yang berbeda beda.

Penerapan ABC sistem akan relevan bila biaya overhead pabrik merupakan biaya yang paling dominan dan multiproduk. Dalam merancang ABC sistem, aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolongkan dalam 4 kelompok, yaitu:

1.  Facility Sustaining Activity Cost
     Biaya yang berkaitan dengan aktivitas mempertahankan kapasitas yang dimiliki perusahaan. Misal biaya depresiasi, biaya asuransi, biaya gaji pegawai kunciperusahaan adalah contoh jenis biaya yang termasuk dalam golongan facility sustaining activity costs. Biaya ini dibebankan kepada produk atas dasar taksiran unit produk yang dihasilkan pada kapasitas normal pabrik.

2.  Product Sustaining Activity Cost
     Biaya yang berkaitan dengan aktivitas penelitian dan pengembangan produk dan biaya untuk mempertahankan produk untuk tetap dapat dipasarkan. Misal biaya pengujian produk, biaya desain produk, desain proses pengolahan produk. Biaya ini dibebankan kepada produk berdasarkan taksiran jumlah unit produk tertentu yang akan dihasilkan selama umur produk tersebut (product life cycle)

3.  Bacth Activity Cost
     Biaya ini berhubungan dengan jumlah batch produk yang diproduksi. Setup cost , yang merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin dan ekuipmen sebelum suatu order produksi diproses adalah contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini. Besar kecilnya biaya ini tergantung dari frekuensi order produksi yang diolah oleh fungsi produksi. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi dalam setiap order produksi. Pembeli dibebani batch activity costs berdasarkan jumlah batch activity costs yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam setiap menerima order dari pembeli.

4.  Unit Level Activity Cost
     Biaya yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah unit produk yang dihasilkan. Misal biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya enerji, dan biaya angkutan adalah contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini. Biaya ini dibebankan kepada produk berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, dalam penentuan harga pokok produk, biaya ini dibebankan kepada produk berdasarkan biaya per unit dikalikan dengan jumlah produk yang sesungguhnya diproduksi.












Rabu, 14 September 2011

Resume Analisa Perancangan Berbasis Obyek pt.2

Visual Modelling dengan menggunakan UML



Unified Modelling Language (UML)
   adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML dapat dibuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana
aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, atau VB. NET.


DIAGRAM UML

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda – beda sehingga bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh . Untuk upaya tersebut UML menyediakan 9 jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Ke 9 diagram dalam UML itu adalah :

1. Diagram Kelas

Diagram kelas bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi.

2. Diagram Objek

Diagram objek bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan objek-objek serta relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

3. Use case Diagram

Diagram ini bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

4. Sequence Diagram (Diagram urutan)

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram sequence merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.


5. Collaboration Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek – objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

6. Statechart Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state – state pada sistem, memuat state, transisi, event, serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem – sistem yang reaktif.

7. Activity Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dari suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi – fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

8. Component Diagram

Diagram ini bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen –
komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka – antarmuka serta kolaborasi – kolaborasi.

9. Deployment Diagram

Diagram ini bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run time). Dengan ini memuat simpul – simpul (node) beserta komponen – komponen yang ada didalamnya. Deployment diagram berhubungan erat dengan diagram komponen dimana deployment diagram memuat satu
atau lebih komponen – komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).


Ke 9 diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semua dibuat sesuai dengan kebutuhan.


sumber : visual moddeling dengan menggunakan uml dan  rational rose

Resume Analisa Perancangan Berbasis Obyek

Analisa Perancangan Berbasis Obyek


Berorientasi Obyek , merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sebagai kumpulan obyek-obyek diskrit yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.

1. modelling activity
2. problemsolving activity

Obyek?
 - Pada Paradigma berorientasi obyek, setiap obyek mempunyai dua pengenal yaitu, Informasi tentang obyek itu dan perilaku yang mengaturnya.

OOP basic Concept
1. Abstraksi
    Merupakan cara paling dasar untuk mengelolah kompleksitas. Juga merupakan kemampuan manusia untuk    mengenali sesuatu yang komplek dengan mengabaikan yang tidak penting dan mana yang signifikan.

   Abstraksi = Filtering , informasi + proses yang relevan dengan sistem yang akan dibangun.

2. Pengkapsulan
   Memisahkan aspek-aspek eksternal obyek yang dapat diakses obyek-obyek lain dari rincian implementasi obyek itu sendiri.

3. Perwarisan (Inheritance)
    Inheritance atau biasa disebut dengan istilah pewarisan, dalam konsep ini kita dapat membuat suatu class baru yang bentuknya dapat disamakan dengan class yang sebelumnya. Atau sebuah class dapat mewariskan sifat-sifatnya ke class turunannya berupa atribut dan operasi.

4. Pengiriman Pesan
    Obyek-obyek dalam sistem bekerja sama dengan cara mengirimkan pesan dari satu obyekke obyek lainnya.

5. Assosiasi
    Dapat diaartikan = 'in the friend of'
    dan sekaligus = 'is the coworker of'

6. Agregasi
    Bentuk yang lebih kuat dari pada Assosiasi